Bakat Sejati Ibu dan Ayah


Sebuah ungkapan buah jatuh tak jauh dari pohonnya mestinya menjadi sebuah bahan perenungan mendalam bagi kita sebagai orang tua. Sebab hal tersebutlah yang nyata-nyata terjadi pada kebanyakan kasus dalam dunia pendidikan.

Mendidik adalah bakat orang tua. Mengajarkan adalah bakat setiap orang tua. Tak peduli apakah yang diajarkan itu kebaikan atau keburukan. Karena pada dasarnya, seorang anak belajar banyak hal dari orang tuanya sejak ia pertama kenal dunia.

Tidak sedikit karakter yang dimiliki oleh seorang anak menyamai karakter orang tuanya. Seringainya, senyumnya, cara berbicara, bertanya, marah, sedih dan bahkan cara membentak pun seorang anak terinspirasi dari kebiasaan orang tuanya. Di samping setiap anak juga memiliki karakter bawaan.

nah lho!
Maka hal inilah yang semestinya selalu diperhatikan oleh kedua orang tua. Tidak punya Promes dan Prota, tidak pula Silabus dan RPP namun karakter anak tetap akan terbentuk. Entah baik atau buruk, itu tergantung dari orangtuanya. Sarjana pendidikan ataupun tidak, bakat mendidik sudah tertanam dalam chip diri Anda sebagai orang tua sejak awal Anda dilahirkan. Bagaimana Anda di hadapan anak Anda, seperti itulah anak Anda di hadapan Anda.

Karakteristik bentukan rumah akan sangat mempengaruhi munculnya karakteristik yang terbentuk di luar rumah.

Ketika kita menginginkan anak kita jujur dan santun dalam berbicara, semestinya kita sebagai orang tualah yang terlebih dahulu memiliki karakter tersebut. Ketika kita ingin anak kita taat dan taqwa kepada Allah subhanahu wata'aala, maka semestinya kitalah pula yang terlebih dahulu memiliki karakter demikian. Rasulullah pun berlaku demikian.

Nasihat keteladanan cenderung lebih mengena ketimbang nasihat lisan saja.

Jadi, sejatinya mendidik itu bukan tugas guru saja. Bahkan orang tua lebih banyak mengambil peranan di dalamnya. Maka dari itu, sebagai orang tua kudu banget mengupayakan dirinya menjadi lebih baik dari waktu ke waktu di hadapan anak-anaknya. Sebab pendidikan pertama dimulai dari rumah yang tidak lain gurunya adalah Ayah dan Ibu.

Itulah bakat sejati dari Ibu dan Ayah; Mendidik.

Bakat Sejati Ibu dan Ayah